Aki yang telah dipakai selama 3 tahun biasanya akan melemah atau bahkan mati. Hal ini lumrah karena ada proses yang disebut sulfation.
Apa itu Sulfation?
Sulfation merupakan penumpukan timbal sulfat (Lead sulfates) pada pelat-pelat didalam aki (seperti bubuk putih yang menempel). Jika penumpukan ini semakin banyak menutupi permukaan pelat-pelat, aki tidak bisa menghasilkan arus listrik lagi alias mati.
Biasanya ini terjadi pada aki jika dalam waktu lama tidak dipakai, pengecasan aki (charging), penggunaan aki (discharging). Pada saat aki dipakai (discharging) terjadi proses kimiawi pada kedua plat aki:
Pada kutub positif :PbO2 + H2SO4 --> PbSO4 + H2O + O
Pada kutub negatif :Pb + H2SO4 --> PbSO4 + H2
karena kedua proses ini terjadi pada wadah yang sama, maka akan terjadi kolaborasi reaksi yang menghasilkan air, listrik dan Timbal Sulfat
PbO2 + Pb + 2H2SO4 --> 2PbSO4 + 2H2O
jika diperhatikan proses kimia diatas pada kedua eketroda akan terbentuk Timbal Sulfat (PbSO4). Adapun yang dihasilkan oleh proses ini adalah listrik ( normalnya ) sebesar 2,2 volt setiap sell atau totanya 13.2 volt (2.2 volt x 6 cell).
jika dipakai terus sampai 7 jam tegangan akan turun menjadi 10,2 volt ( 1,7 volt x 6 ). sampai titik 10,2 volt "para ahli" mengatakan batere / aki ini sudah "mati" alias tidak dapat digunakan lagi dan juga tak dapat di charge lagi. Jika batere / aki terus di pakai walau tegangan sudah dibawah 10,2volt sampai akhirnya 0, aki sudah sama sekali tidak dapat digunakan. Karena secara kimiawi kedua plat / elektroda aki sudah sama yaitu PbSO4 ( Timbal Sulfat ).
Pada proses "charging" masing-masing sell batere perlu di charge dengan tegangan 2,7 voltitu artinya aki 12v perlu di charge dengan tegangan 16,2 volt ( 2,7 volt x 6 cell). namun pada umumnya batere / aki 12v di charge dengan tegangan hanya 14,7 volt ( bahkan tak jarang kurang dari itu ). sehingga tumpukan sulfat (SO4) tidak sepenuhnya kembali menjadi H2SO4. Apabila setelah proses charging tumpukan sulfat ( SO4 ) ini masih ada di plat aki, menyebabkan aki menjadi menurun kinerjanya / kapasitasnya.
Jika proses ini berlangsung berkali-kali ( discharge dan charging hanya 14,7volt ) lama kelamaan tumpukan sulfat ini akan semakin tebal sehingga menutupi permukaan plat aki. sampai akhirnya aki ini "mati" karena sel nya sudah dipenuhi oleh deposit sulfat.(sumber: forum detik)
Kurang lebih seperti itu mengapa aki/ battery yang digunakan akan mengalami penurunan fungsi. Umunya orang mengatasi masalah diatas dengan membongkar aki kemudian membersihkan plat aki/elektroda menggunakan soda api dan sebagainya.
Namun ada cara untuk memperbaikinya tanpa harus membongkar aki yaitu dengan menggunakan rangkaian desulfator. Sebenarnya dipasaran sudah banyak beredar kit desulfator siap pakai, namuk tidak ada salahnya kita membuat sendiri rangkaian tersebut.
Rangkaian desulfator menggunakan prinsip PWM dalam mengecas aki. Pulsa listrik yang dihasilkan diharapkan mampu merontokkan tumpukan timbal sulfat pada elektroda sehingga aki dapat difungsikan kembali seperti semula.
Skema Rangkaian Desulfator |
sekian semoga bermanfaat.
No comments
Post a Comment